spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisFornas Dongkrak Industri Perhotelan Mataram, Perputaran Uang Capai Rp20 Miliar

Fornas Dongkrak Industri Perhotelan Mataram, Perputaran Uang Capai Rp20 Miliar

Lombok (ekbisntb.com) – Pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di NTB memberikan dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi di Kota Mataram, terutama di sektor perhotelan. Selama sepekan pelaksanaan Fornas, perputaran uang di hotel-hotel berbintang maupun non-berbintang di Mataram diperkirakan mencapai Rp20 miliar.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa, menyampaikan bahwa rata-rata peserta Fornas menginap selama lima malam. “Kata teman-teman AHM, selama kegiatan Fornas peserta menginap di hotel paling banyak lima malam,” ujarnya, Jumat, 1 Agustus 2025.

- Iklan -

Ia menjelaskan bahwa peserta Fornas datang ke Mataram dalam waktu berbeda-beda. Ada yang tiba lebih awal pada 25 Juli, dan ada juga yang baru datang pada 27 atau 28 Juli. “Kebetulan yang datang ke hotel saya datangnya pas tanggal 27, jadi tanggal 30 kemarin mereka sudah check out,” katanya.

Adiyasa memberikan gambaran potensi perputaran ekonomi dari sektor akomodasi di Mataram selama Fornas berlangsung. “Kalau kita lihat perputaran uangnya di hotel, gambaran dari saya. Di Mataram itu keseluruhan hotel berbintang dan non-berbintang ada sekitar 7.000 kamar. Kalau dirata-ratakan 7.000 kamar dengan harga terendah Rp500 ribu per malam, maka sudah ada kurang lebih Rp3,5 miliar hingga Rp4 miliar per hari. Itu hotel doang. Kalau transportasi saya nggak tahu ya,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika seluruh peserta menginap selama lima malam, maka total perputaran uang dari akomodasi hotel saja bisa mencapai Rp20 miliar selama periode Fornas, dari tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus.

Perhitungan ini belum termasuk sektor lainnya seperti transportasi, kuliner, dan oleh-oleh yang juga ikut menggeliat. Adiyasa mengaku tidak mengetahui secara pasti asal-usul angka Rp800 miliar yang sempat disebut sebagai total perputaran ekonomi selama Fornas. Namun, ia menilai angka Rp20 miliar dari sektor perhotelan merupakan estimasi yang masuk akal dan realistis.

Selain sektor perhotelan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga merasakan dampak langsung dari gelaran Fornas. Salah seorang pemilik gerai oleh-oleh dan jasa transportasi di Kota Mataram, Habibi, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan angin segar bagi usahanya.

“Iya, anginnya segar (untuk kami pelaku UMKM). Di toko jadi ramai,” ungkapnya saat diwawancarai Ekbis NTB, Senin, 28 Juli 2025.

Habibi mengaku omzet usahanya mengalami kenaikan yang signifikan selama Fornas berlangsung. “Kalau omzet per hari, alhamdulillah cukup, Bu. Kira-kira naik 50 persen dibandingkan hari biasa,” ujarnya.

Ia menyebut, peningkatan omzet tersebut terjadi karena banyaknya tamu luar daerah yang datang dan memilih belanja oleh-oleh sebelum kembali ke daerah masing-masing. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada layanan transportasi yang ia kelola, meski ia tidak merinci besarannya.(hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut