TANAMAN tembakau diklaim masih sangat prospektif untuk dibudidayakan dan mensejahterakan petani. Meski dihadapkan berbagai tantangan, mulai dari regulasi hingga cuaca ekstrem namun diyakini tanaman tembakau tetap di hati petani untuk tetap dipertahankan. Tembakau, baik Virginia maupun yang tradisional disebut telah terbukti bisa membuat petani tersenyum.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur (Lotim), Mirza Sophian mengatakan, tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Lotim. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1 Tahun 2021.

Menurutnya, komoditi tembakau telah diusahakan oleh petani sejak lama secara turun temurun dan selalu menjadi primadona. Tembakau adalah komoditi pilihan pada saat musim kemarau akibat dari keuntungan yang sangat menjanjikan dibandingkan dengan komoditi lain. Tidak heran jika luas areal tanam tembakau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, luas areal tanam tembakau meningkat sebesar 5.901,53 hektare atau 28,52 persen.
Pada tahun 2025 ini, diperkirakan luas areal tanam tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Target tanam pada tahun ini mencapai 27.042,05 hektare. Terdiri dari tembakau rakyat seluas 12.454,40 hektare dan tembakau Virginia seluas 14.587,65 hektare. Sehingga perkiraan produksi tembakau pada tahun ini mencapai 47.798,40 ton dengan rincian tembakau rakyat sebesar 18.623,10 ton dan tembakau virgina sebesar 18.623,10 ton.
Dengan semakin meningkatnya luas areal tanam tembakau diiringi pula dengan semakin meningkatnya jumlah petani dan buruh tani yang bekerja dalam usaha tani tembakau. Pada tahun 2025 diperkirakan jumlah petani dan buruh tani mencapai 49.974 orang. Jumlah ini cukup besar sebagai lapangan kerja bagi masyarakat Lotim.
Faktor utama penyebab semakin meningkatnya minat petani memilih komoditi tembakau, ujarnya, adalah harga jual yang tinggi dalam 3 tahun terakhir. Harga jual tembakau virginia krosok (oven) tahun lalu rata-rata Rp 55.000 sampai dengan Rp 65.000 per kilogram.
Harga pembelian di masing-masing perusahaan berbeda-beda tergantung kualitas (grade) yang dibutuhkan perusahaan. Sementara harga jual tembakau rakyat (rajang) mengalami fluktuasi bahkan cenderung menurun di akhir masa panen. Hal ini disebabkan semakin banyak petani yang lebih berminat memilih tembakau rajang sementara daya tampung pasar untuk tembakau rajang sudah berlebih.
Pemilihan tembakau rajang lebih disebabkan faktor efisiensi biaya produksi, karena lebih mudah dan murah dalam proses pasca panennya.
Perubahan cuaca tentu saja memiliki dampak terhadap usaha tani tembakau yang memiliki potensi dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produksi. Namun demikian, usaha tani tembakau masih memiliki peluang yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan petani. Mengingat kebutuhan tembakau untuk industri rokok secara nasional masih cukup besar.
Tembakau Lombok telah memiliki citra yang baik di pasar nasional dan internasional. Sehingga sangat diminati oleh industri rokok. Di tengah kondisi perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan tantangan tersendiri yang harus disikapi dengan perubahan perilaku budidaya tembakau.
Fenomena tahun 2022 dan 2023 yang tanpa bisa diperkirakan dengan pasti terjadinya hujan lebat di musim kemarau, sehingga berdampak pada ribuan hektar tanaman tembakau. Hal ini tentunya menjadi pembelajaran yang sangat baik bagi petani. Untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan mitigasi terhadap perubahan cuaca dengan membuat saluran air (drainase) yang baik, yang tidak banyak dilakukan pada tahun sebelumnya.
Pemkab Lotim melalui Dinas Pertanian melakukan upaya-upaya untuk menekan dampak perubahan iklim yang terjadi. Beberapa upaya yang dilakukan.
Jangka Pendek
Melakukan sosialisasi kepada petani kondisi prakiraan cuaca dari BMKG. Pada tahun 2025 ini BMKG memprediksi masih terjadi potensi hujan sampai dengan bulan Mei. Pada bulan Juni diprediksi potensi hujan sudah berkurang. Dinas Pertanian telah mengeluarkan surat imbauan agar petani tembakau memundurkan jadwal tanam yang semula bulan Mei menjadi bulan Juni. Tahun ini juga diperkirakan musim kemarau lebih pendek dari biasanya, sehingga perlu antisipasi waktu tanam tembakau agar tidak terlalu mundur jauh.
Selain itu, membantu petani membangun atau memperbaiki infrastruktur pertanian, seperti rehabilitasi saluran irigasi agar aliran air lebih lancar dan tidak merendam pertanaman.
Rehabilitasi jalan usaha tani dan jalan produksi perkebunan yang dapat mengurangi biaya pengangkutan saprodi dan hasil panen petani. Pembangunan gudang fermentasi tembakau yang dapat digunakan untuk menyimpan tembakau. Termasuk memberikan bantuan untuk mengurangi beban biaya usaha tani.
Beberapa program bantuan diberikan petani tembakau oleh Pemkab Lotim antara lain melalui bantuan sarana pembibitan tembakau untuk memperoleh bibit yang berkualitas. Misalnya, bantuan pupuk organik cair, pupuk hayati cair dan hands prayer yang telah dilakukan uji coba di Lombok Timur dan terbukti dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sebesar 40 persen.
Bantuan pupuk dan pestisida yang dapat meringankan petani dalam usaha tani tembakau setelah dicabutnya subsidi pupuk untuk tanaman tembakau. Sekaligus juga mengantisipasi meledaknya serangan hama penyakit akibat perubahan cuaca. Diperlukan juga upaya meningkatkan pengetahuan petani dalam melakukan usaha tani tembakau melalui pelatihan usaha tani tembakau.
Dinas Pertanian bersama dengan Bapeda telah menginisiasi untuk memberikan jaminan perlindungan produksi bagi petani tembakau melalui program Asuransi Usaha Tani Tembakau (AUTT). Pada tahun 2024 telah melakukan studi tiru ke Pemprov Jawa Timur yang merupakan satu-satunya daerah yang telah melakukan persiapan pelaksanaan program AUTT.
Dari hasil studi tiru tersebut, implementasi program AUTT membutuhkan serangkaian proses untuk dapat dilaksanakan. Pada tahun 2025 ini telah dimulai tahap awal dengan melakukan kajian teknis dan diharapkan seluruh tahapan persiapan dapat diselesaikan dalam waktu 2-3 tahun. (rus)