Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram hinggi kini belum mempunyai Balai Latihan Kerja (BLK). Padahal ibukota provinsi NTB sebagai pusat bisnis yang membutuhkan berbagai keahlian atau keterampilan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram H. Rudi Suryawan dikonfirmasi pada, Kamis 31 Juli 2025 membenarkan Kota Mataram belum memiliki balai latihan kerja seperti kabupaten/kota lainnya. Pihaknya sudah mengajukan proposal ke Kementerian Tenaga Kerja di tahun 2023, tetapi belum ada realisasi sampai saat ini. “Saya sudah buat proposal di tahun 2023 lalu. Namanya seluruh Indonesia daftar anterinya panjang juga,” jelasnya.

Rencana pembangunan BLK juga telah disampaikan ke Sekretaris Daerah Kota Mataram, H. Lalu Alwan Basri. Kementerian Tenaga Kerja meminta disiapkan lahan seluas 5-6 hektar, tetapi disanggupi hanya 2 hektar. Lahan seluas 5 hektar tidak mungkin disanggupi dengan keterbatasan lahan di kawasan perkotaan.
Ia menyebutkan, anggaran pembangunan balai latihan kerja yang diajukan mencapai Rp5 miliar hingga Rp7,5 miliar. “Kita ajukan sekitar Rp5 miliar sampai Rp7,5 miliar,” sebutnya.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram mengatakan, pelatihan peningkatan keterampilan masyarakat bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB. Mereka menyambut baik apabila ada pelatihan peningkatan kemampuan warga. Bahkan kata Rudi, Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram, juga memanfaatkan BLK Dasan Cermen untuk pelatihan peningkatan keterampilan masyarakat. “Alhamdulillah, selama ini kita selalu bekerjasama dengan BLK Dasan Cermen punyanya provinsi,” katanya.
Ia berharap Kota Mataram memiliki balai latihan kerja memiliki, sehingga pihaknya bisa melatih dengan maksimal warga sesuai dengan permintaan atau kemampuan yang dibutuhkan. “Iya, supaya tidak terjadi kesalahan dengan permintaan masyarakat. Sebaiknya, kita punya BLK sendiri,” demikian kata Rudi. (cem)