Lombok (ekbisntb.com) – Terduga pelaku pengoplosan beras di Perumahan Pemda Lombok Barat, Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, inisial NA digerebek Polda NTB pada Selasa siang 28 Juli 2025. Pelaku adalah ASN asal Lombok Tengah yang bertugas di Lapas Anak Loteng.
Namun aktivitas pengoplosan ini diduga baru-baru, sejak beberapa bulan terakhir. NA dikenal tertutup, jarang bergaul di lingkungan perumahan. Penggerebekan yang dilakukan kepolisian itu terjadi Selasa 29 Juli 2025. Pasca penggerebekan itu rumah nomor EC-07 RT 03 Perumda Utara itu terpantau sepi, Rabu 30 Juli 2025.

Pantauan media, bagian belakang rumah itu disulap menjadi gudang beras lengkap dengan alat produksi beras. Tumpukan karung beras yang diduga di Oplos masih berada di gudang itu. Garis polisi sudah terpasang. Ketua RT 03 Perumda Utara, Kamarudin menerangkan sepengetahuannya terduga pelaku dikenal baik. Namun memang agak tertutup.
“Iya jarang bergaul, seperlunya aja dia,” kata Ketua RT 03 Perumda Utara Gerung Kamaruddin Saat di konfirmasi, Rabu 30 Juli 2025.
Warga setempat baru mengetahui jika beras yang dijual oknum ASN diduga beras oplosan. Selama ini aktivitas gudang itu terbilang sunyi. Warga juga tidak menaruh curiga. Sebab alat pengolah beras itu baru diketahui saat penggerebekan itu Sebab ia tidak penah menerima keluhan warga lain atas aktivitas gudang itu.“Apakah alatnya tidak bersuara atau kecil itu yang kita tidak tahu. Soalnya tidak ada komplain warga, kalau ada pasti dilaporkan ke saya,” jelasnya.
Oknum ASN itu diketahui warga sudah setahun lebih mengontrak rumah itu. Selama itu dia melakukan jual beli beras.d Namun oknum NN itu terbilang tertutup atau kurang bergaul dengan warga lain.
“Mungkin kita pikir karena dia pegawai mungkin sibuk. Karena kalau tidak salah di pegawai di Lapas anak Lombok Tengah (Loteng),” ucapnya. Kasus yang terjadi ini diharapkan tidak terulang kembali. Pihaknya akan lebih gencar mendatangi warga. Disamping meminta melakukan lapor untuk warga baru.
Sementara itu, Dinas Perindag Lobar membantah jika dinilai kecolongan atas pengoplosan beras di daerah ibu kota Gerung itu. “Susahnya dikita ini, kalau ada ditemukan begitu kita juga diinformasikan sebab kalau pengawasan itu kita juga terbatas (jumlah SDM),”kata Sekdis Perindag Lobar Lalu Wira Kencana, Kamis 31 Juli 2025. Diakui Pihaknya tidak tahu adx aktivitas Pengoplosan itu, sehingga pihaknya butuh peran aktif masyarakat untuk menginformasikan terkait adanya aktivitas semacam ini.
Sebab bicara jumlah SDM di OPD terkait yang kurang, sehingga tidak mampu mengawasi hingga ke level bawah. Pihaknya sejauh ini mengawasi peredaran beras di pasar, belum bisa mengawasi pengusaha di tingkat masyarakat. Terkait beras SPHP ini juga jadi perhatian pihaknya, karena plastik beras SPHP ini ada yang menjual. (her)