Lombok (ekbisntb.com) – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank NTB Syariah untuk Tahun Buku 2024 dilaksanakan pada Senin, 30 Juni 2025 di Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Jalan Udayana, Mataram. Dalam forum ini, para pemegang saham menyetujui laporan pertanggungjawaban direksi, sekaligus menetapkan sejumlah usulan penting terkait susunan direksi dan komisaris baru yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPS yang dihadiri oleh para pemegang saham dari seluruh kabupaten/kota di NTB serta Pemerintah Provinsi NTB ini berlangsung dinamis dan penuh masukan konstruktif.

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal selaku pemegang saham pengendali menyampaikan bahwa laporan keuangan Bank NTB Syariah tahun 2024 telah disetujui dalam rapat, meskipun dengan sejumlah catatan penting yang harus ditindaklanjuti pengurus ke depan.
“RUPS sudah selesai dan laporan keuangan disetujui dengan catatan. Catatan ini penting untuk diperhatikan oleh pengurus baru agar kinerja bank lebih baik ke depan. Penetapan direksi yang akan diajukan ke OJK juga sudah clear,” tegas Gubernur.
Gubernur Iqbal menyampaikan akan segera mengusulkan enam nama calon Direksi Bank NTB Syariah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya ke enam nama yang diusulkan ini, akan mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatuhan.
Iqbal mengatakan, poin penting pembenahan Bank NTB Syariah saat ini adalah menyelesaikan seleksi jajaran direksi BUMD tersebut. Dipastikan, enam nama tersebut sudah dipilih oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan disetujui oleh 10 kabupaten/kota.
“Bukan sudah mengerucut, sudah diputuskan, sudah ditetapkan sebagai direksi. Susunannya sudah ditetapkan dan nanti tinggal diteruskan, dimandatkan kepada Bank NTB untuk diteruskan ke OJK untuk memintakan fit and proper test,” terangnya.
Sementara itu, menyinggung soal adanya usulan dari Bupati Sumbawa terkait pengajuan mantan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin sebagai komisaris independen Bank NTB Syariah? Mantan Dubes RI untuk Turki ini mengatakan bahwa ia memberikan satu alokasi calon komisaris untuk Pulau Sumbawa.
Proses pemilihan jajaran direksi, lanjut Iqbal tidak dilakukan oleh satu pihak, yaitu dirinya sebagai pemegang saham pengendali. Namun, dilakukan dengan berbagai proses, mulai dari rekomendasi dan keputusan kabupaten/kota, serta melalui seleksi.
“Itu kesepakatan kita, proses RUPS ini pembahasan berlangsung cair. Saya tahu saya sebagai PSP bisa saja mengambil keputusan sendiri, tapi saya tidak ingin melakukan itu. Saya ingin memberikan kesempatan kepada para pemegang saham lain untuk didengarkan,’’ jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., yang menekankan bahwa RUPS telah menghasilkan keputusan penting, termasuk penetapan calon direksi dan komisaris independen yang berasal dari Pulau Sumbawa.
“Alhamdulillah kami menyetujui hasil audit keuangan. Kami menerima laporan keuangan tahun 2024 dengan catatan khusus, antara lain evaluasi pembenahan Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan terhadap regulasi, serta pemanfaatan CSR oleh pengurus baru,” ujar Jarot.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Sumbawa telah menyepakati dan mengusulkan satu nama, yakni Firin, sebagai perwakilan dari Pulau Sumbawa untuk menduduki jabatan komisaris independen. Nama tersebut telah melalui proses seleksi dan akan diajukan ke OJK.
“Ada tiga nama direksi yang diajukan, termasuk cadangan (back-up). Kami berharap ke depan pengawasan lebih ketat, dan aspek kepatuhan tidak diabaikan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menyoroti perlunya efisiensi pengelolaan dana, termasuk pengeluaran sponsorship yang dinilai cukup besar pada tahun sebelumnya.
“Ke depan kami berharap pengelolaan bank lebih efisien. Sponsorship tahun 2024 sangat tinggi. Bank ini jangan hanya melayani ASN atau guru, tapi juga harus mendukung UKM dan sektor usaha masyarakat luas,” katanya.
Haerul juga menyinggung kurangnya keterwakilan putra daerah dalam jajaran calon direksi. “Memang Pansel sudah melakukan tugasnya. Tapi dari enam nama, hanya satu orang yang berasal dari NTB. Ini menjadi perhatian, karena pemahaman terhadap kondisi lokal sangat penting,” tegasnya. (bul/era)