Lombok (ekbisntb.com) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melampaui target Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Target kepesertaan semesta di seluruh Kabupaten/Kota se Indonesia ditarget 98 persen. Sementara Lotim sudah mencapai 99,35 persen.
Karenanya pada Kamis 8 Agustus 2024, bertempat di Jakarta, Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik menerima penghargaan UHC Award. Penyerahan penghargaan dilakukan secara simbolis Wakil Presiden RI, H. Ma’ruf Amin.
Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik menyampaikan Pemkab Lotim berkomitmen untuk meningkatkan terus kualitas pelayanan. Terhadap warga yang kurang mampu, dipastikan akan ditanggung iuran BPJS Kesehatan.
Harapannya di samping menuntaskan jangkauan kepesertaan sedikit lagi mencapai 100 persen, maka perbaikan kualitas layanan Faskes yang semakin mudah cepat dan setara menjadi fokus di Lotim.
Disampaikan, saat ini Lotim sudah memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP). Warga yang datang mengurus pembuatan JKN akan cepat dilayani. Terpenting datanya lengkap, antara lain sudah punya KTP online, ada surat keterangan tidak mampu dari desa maka pasti dapat BPJS kesehatan. Bagi yang belum online KTPnya di MPP tersebut juga disediakan layanan buat KTP elektronik.
Sejak diluncurkan 1 Juli 2024 lalu, dicatat pelayanan pembuatan JKN BPJS Kesehatan paling banyak. Dengan UHC nyaris mendekati 100 persen jumlah penduduk Lotim 1,4 juta lebih semua faskes diminta terus tingkatkan kualitas layanan. Warga yang belum menunjukkan JKN, maka diberikan waktu 3 x 24 jam untuk membuatnya.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Selong, Gusti Ngurah Catur Wiguna menambahkan jumlah kepesertaan JKN Lotim 99,35 persen. Atau, sebanyak 1.403.112 jiwa dari jumlah penduduk 1.412.321 jiwa ini sudah menjadi peserta JKN.
Soal keaktifan disebut memang masih menjadi soal. Keaktifan peserta 76,23 persen atau 1,1 juta. Tidak aktif 23,77 persen.
Kepesertaan JKN di Lotim didominasi oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
sebanyak 957.505 jiwa. PBI APBD Kabupaten Lotim 187.217 jiwa. Sisanya badan usaha, peserta mandiri atau Pekerja Penerima Upah dengan jumlah 63.656 jiwa.
Dalam rilis BPJS Kesehatan, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. Ali Ghufron Mukti menyebutkan, secara keseluruhan Indonesia sangat cepat capai UHC. Yakni hanya dalam waktu 10 tahun. Hal ini selaras dengan visi misi Presiden. Indonesia menjadi negara tercepat di dunia yang bisa mencapai target UHC hanya dalam waktu 10 tahun.
Indonesia maju mewujudkan UHC. 276 juta lebih peserta dan belum ada cost sharing.
2024 ditargetkan UHC 98 persen dari total penduduk. “Sekarang bisa dicapai hari ini dan melampaui,” terangnya. Sebanyak 460 Kabupaten Kota dari 33 provinsi se Indonesia yang dapat penghargaan.
Wapres H. Ma’ruf Amin menyatakan pemberian penghargaan ini dapat jadi motivasi untuk mengaktifkan peserta. Harapanmya semua peserta dapat wujudkan kepesertaan 100 persen. Perlu keterlibatan semua tokoh masyarakat untuk mencapai target tersebut.
Diminta evaluasi sistem bayar iuran. Bisa dengan pemberian insentif bagi mereka yang lebih awal bayar iuran. Wapres juga meminta dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan soal kualitas pelayanan. (rus)