Lombok (ekbisntb.com) – Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) mulai mengoperasikan fasilitas Solar Dryer Dome (SDD) bekerjasama dengan Bulog NTB. Memiliki kapasitas jemur hingga 62 ton, pengoperasian fasilitas pengering berbasis tenaga surya tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan TNI dalam mendorong terwujudkan ketahanan pangan sekaligus meningkatan kesejahteraan petani local di daerah ini. Melalui peningkatan kualitas hasil panen.
“Dengan adanya fasilitas ini akan bisa membantu pihak Bulog maupun petani dalam proses pengeringan hasil pertaniannya. Seperti gabah, jagung dan lainnya. Agar kualitasnya tetap terjaga dan bernilai jual tinggi,” terang Dandim 1620/Loteng Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti.
Dibangun diatas lahan di kawasan asrama TNI Gili Lebur Praya, fasilitas SDD tersebut menggunakan teknologi pengeringan yang ramah lingkungan. Karena sepenuhnya memanfaatkan sinar matahari yang dikombinasikan dengan sistem ventilasi serta pengaturan suhu tertutup. Sehingga bisa membuat proses pengeringannya jauh lebh cepat jika dibandingkan dengan metode tradisional.
Selain itu hasil pengeriangannya juga jauh lebih higienis serta bebas dari kontaminasi. Karena dilakukan ruanga yang tertutup. Sehingga secara kualitas jauh lebih bagus yang secara tidak langsung juga akan bisa meningkatkan harga dan nilai jual dari hasil pertanian tersebut.
Keberadaan fasilitas tersebut nantinya juga bisa digunakan secara maksimal oleh Bulog NTB. Sebagai gudang alternative jika gudang penyimpangan gabah milik Bulog NTB sudah penuh. Dengan begitu kualitas gabah yang dimiliki Bulog NTB hasil serapan dari petani bisa tetap terjaga dengan baik.
“Solar Dryer Dome ini nanti bisa digunakan oleh Bulog sebagai gudang penampungan cadangan pengeringan gabah alternative apabila gabah petani yang di beli oleh Bulog sudah tidak bisa tertampung di gudang Bulog yang sudah ada,” imbuhnya.
Dengan kata lain, pembangunan dan pengoperasian SDD tersebut merupakan salah satu bentuk nyata sinergi antara TNI dan masyarakat melalui Bulog. Dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sekaligus terus memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat melalui program-program pemberdayaan masyarakat. (kir)
