spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratPemkab Distribusi 800 Ribu Liter, Puluhan Dusun di Lobar Terdampak Kekeringan Alami Krisis...

Pemkab Distribusi 800 Ribu Liter, Puluhan Dusun di Lobar Terdampak Kekeringan Alami Krisis Air Bersih

Puluhan dusun yang tersebar di 15 desa di Lombok Barat (Lobar) mengalami krisis air terdampak kekeringan. Angka ini pun diprediksi akan semakin meluas sebelum musim hujan yang diperkirakan akan mulai berlangsung pada bulan November mendatang. Akibatnya, permintaan bantuan air bersih pun semakin meningkat. Hingga saat ini Pemkab Lobar telah menyalurkan 800-900 ribu liter air ke warga terdampak.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad, menyebut hingga pertengahan September, sudah sekitar puluhan dusun yang terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih. Sejauh ini Pemkab telah menyalurkan air bersih sekitar 800 ribu liter. “800-900 ribu liter air bersih yang sudah didistribusikan pihak Pemkab Lobar sepanjang bulan Juli hingga September ini, ” terangnya, akhir pekan kemarin.

- Iklan -

Hartono mengaku, pendistribusian ini diutamakan untuk desa-desa yang sudah bersurat untuk bantuan air bersih. “Alhamdulillah banyak armada yang bantu, ada dari Pemerintah Provinsi, Bank NTB, Damkar, Dinsos, TNI Polri, PDAM hingga PMI, termasuk dari kita BPBD. Belum lagi ada bantuan air bersih 100 tangki,”  tuturnya.

Terlebih dengan status penanganan kekeringan di Lobar yang sudah masuk tanggap darurat sejak Agustus lalu, sehingga pihaknya tetap berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sampai musim penghujan tiba.”Sekali distribusi itu sekitar 20 ribu liter. Jadi sehari itu bisa sampai 40 ribu liter,” tandas Hartono.

Ia menyebutkan, beberapa daerah tersebut di antaranya Desa Sekotong Barat, Cendi Manik, Desa Sekotong Timur, Labuan Tereng, Mareje, Jembatan Gantung.Kemudian, Bayu Urip, Tempos, Giri Tembesi, Kuripan Selatan, Giri Sasak, Kuripan Timur. Kemudian di wilayah utara, di Kecamatan Batulayar yang terdampak ada Desa Persiapan Penanggak dan Batulayar Barat. Serta Desa Penimbung Gunungsari yang membutuhkan air bersih. Karena kerusakan pipa, serta keruhnya sumber air mereka yang terdampak proyek jalan Bendungan Meninting.

“Banyu Urip memang parah karena makin panas makin kering. Tetapi tetap kita distribusikan air bersih. Kemudian di Sekotong Barat itu semua dusun kekeringan terutama yang pesisir pantai butuh air bersih,” bebernya. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut