PETANI tembakau di Lombok Barat, khususnya yang berada di wilayah Sekotong telah melakukan panen daun tembakau. Hasil panen pun cukup menjanjikan dengan hasil penjualan lumayan besar. Menyusul harga tembakau saat ini relatif tinggi. Petani memperoleh hasil jual jutaan hingga puluhan juta bahkan seratus juta rupiah.
Salah satu daerah yang mengembangkan tanaman tembakau di wilayah Sekotong adalah Dusun Telaga Lebur Kebon Desa Sekotong Tengah. Dusun ini memiliki kontur tanah yang cocok untuk pengembangan tanaman yang menjanjikan ini. Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Beriuk Kemos di wilayah ini menanam tanaman tembakau. Dimana sebelumnya, hampir tiap musim tanam petani menanam padi, kacang dan jagung.
Namun semenjak adanya Petani yang menjalin kerjasama dengan perusahaan dan melihat hasil yang menjanjikan, sejumlah petani pun ikut menanam tembakau. Alhasil, dibanding dengan hasil padi dan lainnya, tembakau lebih menjanjikan. Akan tetapi belum semua petani menanam tanaman tembakau ini.
Kadus Telaga Lebur Kebon Mahnun menerangkan potensi areal tanam tembakau di daerahnya cukup luas. Namun yang baru ditanami hampir 8 hektare. Sebab petani belum banyak yang mau menanam tembakau, lebih banyak masih menanam padi dan sejenisnya.
Namun dengan hasil yang diperoleh petani tembakau, petani lain pun mulai ikut menanam. Pada hasil panen kali ini, petani mendapatkan hasil yang lumayan besar. Sekali panen mereka bisa menghasilkan 4 ton. Hasil jual pun lumayan, karena harga per kilogram tembakau musim ini dibeli perusahaan dengan harga 40-50 ribu tergantung kualitas tembakau.
“Alhamdulillah hasil kirim ke dua lumayan,”kata Mahnun, Minggu 22 September 2024 kemarin.
Disebutkan, hasil jual yang diperoleh petani pada pengiriman kedua ini bervariasi dengan kisaran 9 juta-32 juta tergantung luas lahan dan kualitas daun tembakau. Ada yang memperoleh penjualan Rp9 juta, 19 juta, 22 juta, 25 juta dan 32 juta. Kalau ditotal dengan pengiriman pertama, petani bisa memperoleh hingga puluhan bahkan seratusan juta.
“Kalau ditotal ada yang dapat sampai 100 juta,”ujarnya.
Menurutnya, dengan bertambahnya petani menanam tembakau memberikan keuntungan bagi pertani. Karena dari hasil panen tembakau dibandingkan menaman padi atau jagung jauh lebih besar hasil tembakau tersebut. Oleh karena itu, pihaknya terus mengajak petani menanam tembakau. Selain itu, petani juga bisa memberi sumbangan menambah DBHCHT kepada daerah.
“Karena kalau semakin banyak tanam tembakau tentu DBHCHT ke daerah bertambah, kita sumbang DBHCHT ke daerah,”sambungnya.
Sehingga dari sisi perhatian berupa bantuan kepada petani juga tentu lebih diperhatikan oleh Pemda. Sejauh ini sudah ada bantuan Dinas Pertanian kepada petani tembakau di wilayahnya. Namun petani sudah ada yang mandiri dan ada juga yang didukung oleh perusahaan. (her)