26.5 C
Mataram
BerandaBerandaSerapan Bulog NTB Berhasil Lampaui Target, Stok Beras Sangat Aman

Serapan Bulog NTB Berhasil Lampaui Target, Stok Beras Sangat Aman

Mataram (ekbisntb.com)- Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat kinerja gemilang dalam pengadaan gabah dan beras sepanjang 2025. Realisasi penyerapan mencapai 188.754 ton setara beras, atau 103,75 persen dari target yang ditetapkan.

Capaian tersebut disampaikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, saat Rapat Evaluasi Pengadaan Gabah dan Beras Tahun 2025 yang digelar di Ballroom Aston Inn Hotel, Mataram, Senin malam (15/12/2025).

- Iklan -

Regar menegaskan, NTB memiliki posisi strategis sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sepanjang 2025, Bulog NTB berhasil menyerap sekitar 320.171 ton gabah kering panen (GKP) dan 17.847 ton beras. Kontribusi tersebut setara 5,78 persen dari total pengadaan nasional yang mencapai 3,21 juta ton setara beras.

“Capaian ini tidak lepas dari sinergi kuat antara Bulog, pemerintah daerah, TNI, serta para petani,” ujarnya.

Tingginya serapan membuat seluruh 16 kompleks gudang Bulog NTB dengan daya tampung 117.500 ton kini terisi penuh. Untuk menjaga kesiapan stok dan kelancaran distribusi, Bulog juga memanfaatkan gudang mitra serta fasilitas sewa tambahan.

Saat ini, stok beras di NTB tercatat sekitar 160.700 ton, yang terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 158.849 ton dan stok komersial sekitar 1.852 ton.

“Dengan stok sebesar ini, ketersediaan beras di NTB sangat aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebih dari 30 bulan ke depan,” kata Siregar.

Selain beras, Bulog NTB juga mengelola komoditas pangan strategis lainnya seperti gula, minyak goreng, dan jagung pipilan. Sebagian stok tersebut telah disalurkan untuk kebutuhan peternak serta distribusi antarwilayah guna menjaga stabilitas pasokan dan harga.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Muhammad Riadi, menilai peningkatan serapan gabah oleh Bulog berperan penting sebagai instrumen penyangga harga di tingkat petani.

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) 2025), produksi padi di NTB mencapai 1,69 juta ton gabah kering giling, atau setara 965.644 ton beras. Riadi menegaskan, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kilogram harus ditegakkan secara konsisten di lapangan.

Ia juga mengapresiasi dukungan TNI melalui Tim Jemput Gabah, serta kebijakan penurunan harga pupuk hingga 20 persen, yang dinilai efektif menjaga stabilitas harga gabah dan meningkatkan minat tanam petani.

“Ketika harga terjamin dan biaya produksi menurun, petani terdorong meningkatkan produksi. Ini menjadi kunci keberlanjutan swasembada pangan,” tegasnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut