Sumbawa Besar (ekbisntb.com) -Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Sumbawa mencatat sedikitnya sekitar 36 kepala keluarga (KK) atau sekitar 204 jiwa di Desa Boak, Kabupaten Sumbawa masih mengungsi di rumah keluarganya. Mereka mengungsi pascarumah mereka hangus terbakar belum lama ini.

“Hasil informasi terakhir para korban musibah kebakaran masih mengungsi di rumah keluarganya masing-masing. Sementara untuk proses penanganan lebih lanjut berada di Dinas PKP,” kata Kabid Operasi Disdamkarmat, Syahruddin Fachry, kepada Suara NTB, Selasa 12 Agustus 2025

Dia melanjutkan, penanganan pasca-kebakaran bukan lagi menjadi ranah Disdamkarmat melainkan hanya penanganan saat musibah kebakaran terjadi. Sementara untuk jumlah kasus kebakaran dari bulan Februari hingga tanggal 12 bulan Agustus mencapai 59 kejadian dengan kerugian mencapai Rp11, 8 miliar.
“Paling banyak kejadian terjadi pada bulan Juli sebanyak 15 kasus, sementara di bulan Agustus hingga tanggal 12 sebanyak 8 kasus kebakaran dan sisanya tersebar di beberapa bulan terakhir ini,” ujarnya.
Dia pun meyakinkan, bahwa hasil investigasi pascakebakaran rata-rata musibah tersebut terjadi karena faktor kelalaian dari pemilik rumah. Bahkan di salah satu rumah, pihaknya menemukan adanya kipas angin yang dibiarkan menyala sehingga terbakar.
“Rata-rata kebakaran terjadi karena pemilik rumah yang lalai, apalagi Sumbawa saat ini masuk dalam dasarian kedua musim kemarau,” sebutnya.
Ia mengimbau masyarakat sebelum meninggalkan rumah harus memastikan dalam kondisi aman. Pastikan semua kelistrikan aman dan tidak ada yang rusak, hal itu dilakukan untuk menekan terjadinya bencana kebakaran.
“Pastikan dulu rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggalkan, sehingga hal yang tidak diinginkan bisa ditekan apalagi saat ini musim kemarau,” tambahnya.
Selain itu, peremajaan instalasi kelistrikan juga harus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan mengurangi risiko terjadinya kebakaran yang lebih fatal. Jika dibiarkan dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
“Kita harus waspada kemungkinan yang akan terjadi dengan tetap melakukan pengecekan secara intensif terhadap instalasi kelistrikan yang kita miliki,” tukasnya. (ils)