spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPerluasan Areal Tanam, Distan Lobar Bangun 28 Paket Irigasi  Pertanian Senilai Rp3,4 Miliar

Perluasan Areal Tanam, Distan Lobar Bangun 28 Paket Irigasi  Pertanian Senilai Rp3,4 Miliar

Lombok (ekbisntb.com) – Untuk mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan), Dinas Pertanian Lombok Barat mendapatkan program irigasi sumur dangkal (permukaan) dan sumur dalam sepanjang tahun 2024.

Sebanyak 28 titik sumur dangkal, sumur dalam dan air permukaan dari Kementan dibangun tersebar hampir di seluruh wilayah Lobar dengan anggaran Rp3,3 miliar hingga Rp3,4 miliar.

- Iklan -

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Peranian (Kabid PSP) pada Distan Lobar, I Nyoman Sugiartha, dikonfirmasi media menyampaikan sepanjang tahun 2024 terdapat 28 titik sumur air dalam dan permukaan dari bantuan Kementan yang dibangun di Lobar.

“Ada 28 titik berupa sumur dangkal, sumur dalam maupun air permukaan yang kami bangun. Kalau air dalam itu sumur bor, baik sumur dalam dan sumur dangkal,” katanya, Rabu 11 Desember 2024.

Daerah yang disasar, terutama di wilayah yang tidak memiliki Indeks Pertanaman (IP) atau daerah tadah hujan. Dan daerah yang IP 100 atau sekali taman bisa dua kali tanam, sehingga dengan adanya program bantuan ini, meningkatkan IP. Yang tadinya sekali tanam padi menjadi dua kali atau tidak bisa ditanami padi menjadi bisa ditanam sekali dan mampu meningkatkan IP dan otomatis produktivitas padi meningkat.

Di wilayah seperti Banyu Urip dibangun irigasi perpompaan bertekanan  menggunakan tenaga hybrid tenaga surya. Sebab beberapa keluhan petani, bertambahnya biaya produksi akibat pengeluaran pembelian BBM untuk menyedot air. “Dengan irigasi bertenaga surya, kita Kerjasama dengan tim ahli Unram, kebetulan tahun ini kita dapat satu untuk percontohan di Banyu Urip,”imbuhnya.

Target luas perluasan areal tanam dari bantuan ini, satu titik sumur dalam atau dangkal minimal 5 hektar. Sedangkan air permukaan itu targetnya 10 hektar. Namun ini tergantung kondisi daerah, karena melihat ketersediaan air. Seperti di Mareje, ditemukan titik air besar, sehingga kalau di sana menggunakan irigasi bertekanan, maka tiap saat bisa sedot airnya, karena ketersediaan air besar. Namun berbeda dengan di Gumisa, debet airnya kecil, sehingga sumur dalam, berupa sumur bor. “Itu wajib kita geolistrik dulu,”imbuhnya.

Dalam hal ini masing-masing titik dibangun  dengan anggaran Rp112 juta, sehingga kalau ditotal anggarannya Rp3,1 miliar ditambah dengan irigasi bertekanan 326 juta lebih maka total 3,4 miliar. Sedangkan kalau support dari APBD nihil. “Kalau dari APBD tidak ada, ini kita dapat dari pusat,” ujarnya.

Yang jelas, tambah dia, program ini sebagai upaya dan komitmen untuk membantu petani Lobar, sehingga pihaknya pun mengambil program pusat ini.(her)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya


Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut