Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, memprediksi tren inflasi di akhir tahun 2024 cenderung normal, meski potensi kenaikan tetap terjadi terutama jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) tetapi kenaikannya tidak signifikan.
“Prediksi kami di akhir tahun tetap akan terjadi inflasi, tetapi kenaikannya kurang dari dua persen, sehingga masih dalam kategori aman,” kabag Ekonomi Setda Sumbawa, H. Khairuddin kepada Ekbis NTB, Selasa 10 Desember 2024.
Meski terjadi kenaikan lanjut nya, namun angka tersebut masih normal sehingga tidak mengalami gejolak di masyarakat. Apalagi selama ini Sumbawa dianggap masih sangat terjaga untuk inflasinya dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya.
“Kalau terjadi kenaikan paling di angka nol koma sekian persen, itu dianggap masih sangat normal jika kenaikannya mencapai 2 persen atau lebih baru menjadi persoalan,” ucapnya.
Haji Her pun meyakinkan, penyumbang inflasi tertinggi diprediksi oleh Bawang Merah terutama di musim penghujan. Bahkan berdasarkan hasil zoom meeting beberapa hari yang lalu sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai terdampak kenaikan harga bawang termasuk juga beras dan tanaman jenis holtikultura lainnya.
“Jadi, di sejumlah daerah, bawang merah ini menjadi penyumbang tertinggi inflasi dan kita sangat bersyukur Sumbawa untuk pasokan bawang merah cenderung sama,” ucapnya.
Tentu untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan pihaknya meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus dalam pengendalian inflasi daerah. Pertama yakni memastikan pasokan tetap tersedia termasuk juga produksi bahan pangan yang menjadi bahan pokok masyarakat.
Kedua, memastikan keterjangkauan harga dengan melakukan intervensi gerakan pangan murah bagi daerah rawan pangan atau terindikasi potensi itu. Ketiga, aksesibilitas distribusi menjadi fokus yang harus diperhatikan baik itu pangan, maupun hasil kelautan, perikanan, dan pertanian.
“Terakhir yakni menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak, mulai dari Bulog, penyedia, pasar, termasuk pegerakan keuangan dalam rangka memastikan semua harus betul-betul terkendali, ” tambahnya.
Ia menambahkan, yang menjadi fokus dalam mengantisipasi nanti yakni di akhir bulan Desember terutama jelang natal dan tahun baru. Haji Her mengingatkan selama waktu tersebut harus betul-batul melakukan startegi dalam pengedalian Inflasi daerah.
“Perlu upaya bersama menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga untuk kesejahteraan masyarakat. Sinergi semua pihak adalah kunci menghadapi tantangan ekonomi ke depan,” tukasnya. (ils)