Lombok (ekbisntb.com) – Proyek renovasi Bundaran Giri Menang Square (GMS) Desa Beleka, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) akan dilaksanakan tahun ini. Renovasi yang dianggarkan Rp5,5 miliar tu meliputi pekerjan utama, air mancur dan lampu laser dan lainnya.

Pihak desa setempat menyambut baik penataan GMS ini untuk menghidupkan bundaran tersebut. Namun pihak desa berharap dilibatkan dalam proses pembahasan, terutama terkait penyiapan space (lokasi) pusat kuliner untuk mengakomodir puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di bundaran tersebut. “Kami berterima kasih kepada Pemkab dalam hal ini pak Bupati yang akan menata (hidupkan) bundaran GMS,” kata Kades Beleka Islahudin, akhir pekan Kemarin.

Bundaran perlu dihidupkan, karena menjadi wajah kota yang dilalui warga luar maupun mancanegara, baik dari pelabuhan maupun bandara. Ketika GMS itu hidup, banyak warga dari luar yang sekedar berswafoto di monumen berbentuk masjid itu, sehingga bundaran itu pun menjadi daya tarik bagi warga luar.
GMS itu juga menjadi pusat perekonomian warga setempat maupun dari luar. Warganya yang berjualan di sekitar areal itu hampir 47-48 orang. Ia berharap agar para PKL ini disiapkan tempat khusus untuk berjualan. Selain Bundaran GMS itu lebih tertata rapi, keberadaan PKL ini juga tidak menganggu arus lalu lintas di jalur negara itu.
Dengan diberikan tempat khusus bagi PKL , perputaran ekonomi akan meningkat dan kemandirian ekonomi desa akan kuat. “Dengan begitu sejahtera dari desa akan terelwujud seperti program Bupati Lobar,” tambah Ketua Asosiasi Kepala Desa Indonesia NTB (AKSI NTB) sekaligus Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Gerung ini.
Pihaknya pun telah menyiapkan langkah untuk membantu menghidupkan kawasan itu dengan meminta lahan di sekitar bundaran yang kini dijadikan areal bermain itu bisa dikelola desa. Pihaknya melalui BUMDes nantinya berencana menata dengan menyiapkan angkringan di lokasi tersebut. “Nanti dikelola oleh BUMDes,”ujarnya.
Untuk pemakaian lahan itu, pihaknya sudah bersurat ke pihak terkait agar lahan itu bisa dipinjam atau dikelola. “Kita nanti akan intervensi, tata siapkan tempat seperti angkringan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUTR Lalu Ratnawi mengatakan anggaran untuk renovasi Bundaran GMS dialokasikan Rp5,5 miliar dengan item pekerjaan intinya, terdiri dari air mancur dan laser untuk layar optik embun yang berfungsi sebagai Megatron di bundaran tersebut. Ditambah lampu-lampu ornamen lainnya.
Sementara untuk tempat PKL akan dibangun tahun depan, mengingat waktu di perubahan ini sangat mepet. Hal ini agar kualitas pekerjaan bundaran tidak tergesa-gesa. ‘’Yang jelas nantinya, ada space untuk PKL yang berjualan agar tertata rapi sehingga tidak terkesan semrawut seperti sekarang ini,’’ ujarnya. (her)