Lombok (ekbisntb.com) – Hingga memasuki pertengahan April, proyek-proyek fisik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belum juga memasuki tahap lelang. Kondisi ini sebagai dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berimbas pada tertundanya proses pengadaan.
Wakil Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) NTB, Eddy Sophiaan mengungkapkan bahwa hingga kini mayoritas tender belum berjalan sebagaimana biasanya. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, proses lelang sudah dimulai sejak Desember atau Januari.

“Sekarang ini sudah bulan keempat, belum juga dimulai. Kalau proyek baru mulai dikerjakan di pertengahan atau akhir tahun, tentu waktu pelaksanaan akan sangat mepet dan berisiko menimbulkan berbagai permasalahan di lapangan kalau proyek tersebut nantinya ditenggat selesai akhir tahun,” ujarnya.
Ia menyebutkan, perubahan regulasi terkait Rencana Umum Pengadaan (RUP) menjadi salah satu faktor utama terhambatnya proses tender. Penyesuaian tersebut membuat banyak instansi menunda pelaksanaan lelang karena masih menunggu kejelasan serta pengesahan dari kepala daerah seperti gubernur dan bupati.
Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas para kontraktor. Banyak perusahaan konstruksi hanya bisa menunggu sambil mengurus kelengkapan administrasi dan dokumen perusahaan. “Bagi perusahaan kecil, mempertahankan karyawan tetap dalam kondisi seperti ini sangat sulit,” tambah Eddhy.
Lebih jauh, Gapensi NTB mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret agar proses pengadaan bisa kembali berjalan normal. Eddhy menekankan bahwa sektor jasa konstruksi adalah salah satu penggerak utama ekonomi daerah. Jika uang dari proyek pemerintah tidak segera beredar, maka dampaknya akan terasa luas hingga ke masyarakat bawah.
“Kebijakan efisiensi anggaran ini harus dievaluasi. Pemerintah jangan menunggu terlalu lama, karena sektor ini adalah agen ekonomi yang penting. Dana proyek konstruksi bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga menghidupi banyak orang mulai dari pekerja lapangan hingga penyedia material,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah merealisasikan anggaran. Agar perputaran uang bisa segera terjadi dan mendukung pemulihan ekonomi yang kini sedang lesu.(bul)