spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBNTB Memasuki Musim Peralihan, Waspadai Bencana Hidrometeorologis

NTB Memasuki Musim Peralihan, Waspadai Bencana Hidrometeorologis

Lombok (ekbisntb.com) – Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I Oktober 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 50) mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III September 2024 di wilayah NTB bervariasi dari kategori bawah normal hingga atas normal. Curah hujan tertinggi di pos hujan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat sebesar 56 mm/dasarian.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Suci Agustiarini mengatakan, monitoring hari tanpa hujan berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umumnya berada pada kategori sangat panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang tercatat di Pos Hujan Perigi, Kecamatan Swela, Kabupaten Lombok Timur selama 124 hari.

- Iklan -

Pada dasarian II Oktober yaitu tanggal 11 – 20 Oktober 2024, sebagian wilayah NTB berpotensi terjadi hujan dengan katagori rendah (20 – 50 mm/dasarian) dengan probabilitas 10 – 70 persen. Terdapat juga potensi hujan di wilayah NTB dengan katagori sedang (50 – 100 mm/dasarian) disebagian kecil wilayah Kota Mataram dan Lombok Barat bagian utara dengan probabilitas 20 – 50%.

“Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan potensi Waspada, Siaga dan Awas di sejumlah daerah,” ujar Suci Agustiarini, Kamis , 10 Oktober 2024.

Ia mengatakan, peringatan dini kekeringan meteorologis level waspada terjadi di Kecamatan Raba Kota Bima. Sementara level siaga terjadi di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dan level awas terjadi di Kecamatan Huu dan Kilo Dompu, kemudian di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Kecamatan Sambelia Lombok Timur, serta di Kecamatan Buer, Empang, Labuhan Badas, Moyo Utara, Moyohulu, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes di Kabupaten Sumbawa.

Suci Agustiarini mengatakan, saat ini seluruh wilayah NTB masih dalam periode musim kemarau. Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode musim kemarau.

Seiring dengan adanya potensi hujan di pertengahan Oktober 2024 ini masyarakat dihimbau agar dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.

“Masyrakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba – tiba,” pesannya.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut