Lombok (ekbisntb.com) – Jumlah pengiriman tenaga kerja magang ke Jepang mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2023 lalu. Biasanya, yang lulus seleksi hanya belasan orang. Naik menjadi hampir 100 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH mengatakan, pada tahun 2023 lalu, sebanyak 87 pendaftar berhasil lulus menjadi peserta magang ke Jepang. Dan seluruhnya sudah diberangkatkan.
Kenaikan jumlah peserta magang Jepang ini dipengaruhi oleh, perekrutan peserta melalui jalur pengiriman kerjasama pemerintah dengan pemerintah dilakukan dua kali setahun. Sebelum-sebelumnya hanya dilakukan sekali dalam setahun.
“September ini seleksi ke Jepang. Kalau tahun 2025 nanti kita lihat lagi anggaran pemerintah. Apa memungkinkan dilakukan dua kali seleksi dalam setahun,” katanya.
Selain itu, kata mantan Inspektur Pembantu Khusus (Irbanus) pada Inspektorat Provinsi NTB ini, ia ngotot meminta kepada perwakilan pemerintah Jepang yang melakukan seleksi agar tidak terlalu ketat melakukan penilaian kelulusan. Diketahui, selama ini rekrutmen untuk pengiriman calon pekerja magang ke Jepang sangat ketat. Tes yang dilakukan layaknya tes masuk militer.
“Saya selalu minta. Dan saya kawal langsung di lapangan saat tes. Peserta kita sebetulnya cukup siap, baik fisik, maupun kompetensi lainnya. Tapi saat tes, wawancara dan tes fisik kadang-kadang gugup. Apalagi saat menghadapi penguji yang sangat tegas, lalu tidak diluluskan. Ya ndak bisa begitu juga. Ya saya juga tegas minta, jangan terlalu saklek seleksinya. Dan nampaknya itu juga menjadi perhatian,” kata Gede Aryadi di kantornya, Senin, 9 September 2024.
Menurutnya, setiap proses akan diikuti dengan sebaik-baiknya. Namun, bilamana ada peserta yang masih bisa diperbaiki agar memenuhi syarat bekerja di Jepang, seharunya diperbaiki tanpa begitu saja memutus kesempatannya.
Tahun ini Jepang membutuhkan sekitar 500 peserta magang. Ia berharap, kebutuhan tersebut dapat maksimal diisi oleh SDM-SDM lokal. Jika sebelum-sebelumnya, peserta dari berbagai daerah mendaftar magang kerja ke Jepang dari NTB.
“Saya sudah tegaskan, saya ndak nerima sekarang orang luar daerah. Harus orang NTB. Kita dorong SDM-SDM kita yang mengisi peluang bekerja di Jepang ini,” tambahnya.
Mantan Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB ini menambahkan, untuk mendukung tingkat kelulusan SDM NTB magang ke Jepang, Dinas Nakertrans Provinsi NTB melibatkan hypnotherapy untuk mengurangi grogi calon peserta sebelum mengikuti tes seleksi.
“Mentalnya diperkuat. Sebenarnya sudah bisa Bahasa Jepang, Matematikanya bagus. tapi begitu di tes karena ndak biasa di interview, sengap (gugup) jadinya. Makanya kita libatkan LPK hypnotherapy yang sudah kita buka. Ini salah satu faktor yang membantu juga kelulusan magang ke Jepang,” tambahnya.
Lebih lanjut Gede Aryadi menyampaikan, Jepang menjadi negara dengan potensi penempatan tenaga kerja cukup terbuka. Selain menjanjikan penghasilan yang tinggi. Dalam sebulan, peserta magang bisa mendapatkan bersih hampir Rp20 juta. Jika ditambah dengan kerja lembur, pendapatannya bisa mencapai diatas Rp30an juta perbulan.
Selain itu, magang kerja di Jepang juga menjanjikan keterampilan kerja dan disiplin pasca kembali ke kampung halaman. Alumni Jepang bisa membuka lapangan usaha baru dengan modal besar dan keterampilan yang didapat dari negara Sakura.
“Untuk perawat juga membutuhkan cukup banyak, 50 ribuan orang setahun. Peluang ini bisa diisi oleh SDM-SDM NTB. Tidak mesti lulusan tenaga Kesehatan, asal mempunyai keterampilan merawat orang tua, bisa itu,” demikian Gede Aryadi.(bul)