spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiInflasi Kota Mataram Mengalami Tren Penurunan Positif

Inflasi Kota Mataram Mengalami Tren Penurunan Positif

Lombok (ekbisntb.com) – Intervensi penanganan inflasi di Kota Mataram, cukup berhasil. Hal ini ditunjukkan dari tren penurunan inflasi yang positif pada bulan Juni dan Juli. Stabilitas harga dan stok barang pokok dijamin aman agar tidak menimbulkan gejolak harga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram 2024 terjadi inflasi year on year sebesar 2,47 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,31 pada Juli 2023 menjadi 105,86 pada Juli 2024. Sedangkan untuk m-to-m mengalami deflasi dengan tingkat sebesar 0,41 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,84 persen.

- Iklan -

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran dari total sebelas indeks kelompok, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,28 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,77 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,82 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,76 persen; kelompok transportasi sebesar 2,00 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,75 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,37 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,29 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,80 persen.

Sedangkan penurunan indeks kelompok pengeluaran terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,88 dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,52 persen.

Sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain: beras, emas perhiasan, sewa rumah, bahan bakar rumah tangga, sigaret kretek mesin (SKM), cabai rawit, angkutan udara, nasi dengan lauk, pisang dan air kemasan.

Sedangkan sepuluh komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: bawang merah, telepon seluler, tomat, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, sabun mandi cair, daging ayam ras, bawang putih, udang basah dan tongkol diawetkan.

Sementara sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: cabai rawit, kangkung, angkutan udara, bimbingan belajar, pisang, sewa rumah, susu cair kemasan, akademi/perguruan tinggi, pir, dan popok bayi sekali pakai/diapers.

Sedangkan sepuluh komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain: daging ayam ras, bawang merah, tomat, cabai merah, bawang putih, kacang panjang, sawi hijau, bayam, daun bawang, dan terong.

Pada Juli 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen; kelompok transportasi sebesar 0,25 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,25 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,24 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.

Sedangkan pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.

Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri menjelaskan, tren penurunan inflasi Kota Mataram menunjukkan progres positif. Pada bulan Juni 2024, inflasi 2,93 dan di bulan Juli turun menjadi 2,47.

Tren positif penurunan ini karena intervensi dari tim pengendali inflasi daerah (TPID) sangat efektif melalui pemantauan terus menerus terhadap stok dan harga. Selanjutnya, Dinas Perdagangan menindaklanjuti ke distributor dan peternak serta pelaku usaha lainnya. “Alhamdulillah, trennya sangat positif penurunan inflasi dari bulan Juni sampai Juli,” terangnya dikonfirmasi pada Rabu 7 Agustus 2024.

Kendati demikian, pihaknya juga akan mengantisipasi potensial kenaikan barang pokok menjelang perayaan maulid. Salah satunya membangun koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram. Ia memastikan ketersedian stok masih aman.

Pun terjadi gejolak harga akan digelar gerakan pasar murah dan operasi pasar. “TPID ini juga ada instansi teknis lainnya seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan,” katanya.

Ia berharap tidak ada gejolak ada menjelang perayaan maulid dan warga diminta tidak panik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (cem)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut