Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, menyebutkan potensi lahan untuk pengembangan budi daya udang baru mencapai 3. 735 hektare dari total luas lahan potensial yang dimiliki mencapai sekitar 6. 640 hektar.
“Masih cukup besar lahan potensial yang kita miliki, yang sudah termanfaatkan paling di angka 40 sampai 50 persen saja,” kata Kadis Lutkan Sumbawa, Rahmat Hidayat, kepada Ekbis NTB, Rabu 7 Agustus 2024.
Dikatakannya, banyak lahan potensial belum dimanfaatkan karena untuk budi daya udang membutuhkan biaya yang cukup besar. Kendati demikian, pihaknya tengah berupaya untuk mencari investor dalam pengembangan potensi udang yang cukup sangat luas di Sumbawa.
“Karena keterbatasan modal, sehingga masih banyak lahan potensial yang belum bisa kita garap secara maksimal. Kami juga masih terus berupaya untuk mencari investor baru untuk melakukan penanaman modal di Sumbawa,” ucapnya.
Dia pun menyebutkan, salah satu lokasi yang menjadi unggulan budi daya udang yang cukup besar hanya berada di Kecamatan Labangka dan Plampang. Bahkan di tahun 2022 produksi udang di Kecamatan Labangka 44, 579, 02 ton dan kecamatan Plampang 26, 471. 73 ton.
“Baru dua lokasi yang sudah tergarap maksimal di Sumbawa untuk budi daya udang, kalau untuk daerah lainnya masih minim dan kami akan terus mendorong agar terus dikembangkan,” ujarnya.
Dia pun meyakinkan, meski lahan potensial yang belum tergarap masih banyak, tetapi untuk produksi udang selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2017, 89. 918. 11 ton, tahun 2018 menjadi 112. 256. 83 ton di tahun 2019 126, 105. 93 ton di tahun 2020 130, 000. 00 ton.
“Tahun 2021 127, 000. 00 ton tahun 2022 135, 038. 00 ton dan tahun 2023 139, 201. 35 ton,” tambahnya. (ils)