Lombok (ekbisntb.com) – Jumlah angkatan kerja di Kota Mataram, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini dipicu banyaknya perguruan tinggi negeri dan swasta mewisuda mahasiswa mereka. Jumlah ini belum termasuk lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan pendidikan dengan alasan biaya. Ketimpangan lapangan pekerjaan masih menjadi permasalahan perlu dicarikan solusi bersama.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan dikonfirmasi pekan kemarin menerangkan, kebijakan pemerintah pusat membuka pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil secara serentak memiliki dampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Meskipun, formasi yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang telah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi. “Tentunya formasi ini tidak sebanding dengan angkatan kerja,” terang Rudi.
Kondisi ini hampir sama terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Rudi mendorong lulusan perguruan tinggi maupun sekolah menengah atas dapat menciptakan usaha baru, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga lainnya.
Jika mengandalkan menjadi calon pegawai negeri sipil sangat sulit dengan melihat perbandingan-perbandingan serta persaingan dengan ribuan pelamar. “Kalau kami mendorong muncul wirausaha baru di tengah masyarakat supaya mereka juga membuka peluang merekrut pekerja lain,” jelasnya.
Angka pengangguran terbuka di Kota Mataram pada Agustus 2023 mencapai 4,78 persen. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Mataram bahwa jumlah angkatan kerja di Kota Mataram sebanyak 220,88 ribu orang. Adapun tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami kenaikan 5,00 persen dari 63,26 persen menjadi 68,26 persen di Agustus 2023. Sementara, tingkat pengangguran terbuka turun 1,25 persen. Berdasarkan data tingkat pendidikan tercatat bahwa penduduk tamatan SMA Kejuruan mencapai 8,68 persen.
Rudi menambahkan, angka pengangguran di tahun 2024 belum dikeluarkan oleh BPS Kota Mataram, tetapi diharapkan ada penurunan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota Mataram. Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis bersinergi dan bergotong royong menurunkan angka pengangguran melalui peningkatan skill masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dan lain sebagainya. (cem)